Barcode dan kode QR adalah kode yang dapat dibaca mesin yang dapat menyimpan data. Meskipun barcode dan kode QR memiliki banyak kesamaan, ada beberapa perbedaan antara kode yang dapat dibaca mesin ini.
Warga dunia yang serbadigital wajib mengetahui pengertian dan perbedaan QR Code dan Barcode. Kode QR dan Kode Batang ini familiar dengan kita yang suka belanja di supermarket atau minimarket.
Di supermarket/minimarket, ada kode batang (barcode) di tiap produk dan nanti discan untuk memunculkan harganya di kasir. Di kasir pula, kita bisa lihat ada kode QR (barcode) yang bisa discan atau dipindai melalui HP Android atau Smartphone kita untuk melakukan pembayaran.
Nah, dari uraian di atas saja kita sudah tahu perbedaan antara QR Code dan Barcode ya! Tapi, apa sih sebenarnya Barcode dan QR Code yang sering dijumpai di kemasan produk, atau saat akan melakukan pembayaran digital.
Pengertian Barcode dan QR Code
Barcode dan QR Code adalah kode digital atau elektronik yang menyimpan informasi tentang suatu barang atau produk.Berbentuk kombinasi garis atau kotak-kotak kecil, kedua kode ini dapat dipindai menggunakan scanner atau melalui smartphone.
Kepanjangan QR dalam "QR Code" adalah Quick Response atau respons cepat. Jadi, QR Code artinya respons cepat. Sedangkan "Bar" dalam Barcode artinya batang bertentuk baris. Jadi, Barcode artinya batang kode.
Konsep barcode dikembangkan pada 1952 oleh Norman Joseph Woodland, dan didasarkan pada teknologi kode morse.
Masing-masing garis pada barcode ini menyimpan informasi berupa teks dan angka dari sebuah data.
Dalam penerapan sehari-hari, barcode bisa digunakan untuk produk ritel, produk penerbitan, kode obat-obatan farmasi, hingga produk non-ritel seperti kartu identitas atau tanda pengenal lainnya.
Konsep barcode dikembangkan pada 1952 oleh Norman Joseph Woodland, dan didasarkan pada teknologi kode morse.
Perbedaan QR Code dan Barcode
Seperti namanya, barcode atau kode batang memiliki bentuk berupa garis panjang dengan jarak dan ketebalan berbeda.Masing-masing garis pada barcode ini menyimpan informasi berupa teks dan angka dari sebuah data.
Dalam penerapan sehari-hari, barcode bisa digunakan untuk produk ritel, produk penerbitan, kode obat-obatan farmasi, hingga produk non-ritel seperti kartu identitas atau tanda pengenal lainnya.
QR Code (Quick Response Code) merupakan penerus dari barcode yang berupa kotak-kotak kecil, dengan 3 kotak di ujung sisi yang memudahkan untuk dibaca oleh scanner.
Konsep QR Code awalnya dikembangkan pada 1994 untuk industri otomotif di Jepang.
Berbeda dengan barcode yang hanya menyimpan teks dan angka, QR Code dapat menyimpan lebih banyak informasi dari suatu data dalam berbagai format atau multimedia.
Beberapa format informasi yang bisa disimpan QR Code antara lain alamat email, nama, detil data, situs website, foto, video, dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu, QR Code juga memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dan dapat meminimalisir tingkat kesalahan data.
Penerapan QR Code dalam aktivitas sehari-hari umumnya bisa digunakan dalam transaksi digital seperti pembayaran merchant, kebutuhan media sosial atau pemasaran, kepentingan pendidikan seperti daftar presensi dan verifikasi data, serta untuk kepentingan umum yang dapat membantu masyarakat.
Perbedaan utama antara kode batang dan kode QR adalah bahwa kode batang adalah kode yang dapat dibaca mesin yang terdiri dari angka dan pola garis paralel dengan lebar yang bervariasi, sedangkan kode QR adalah kode yang dapat dibaca mesin yang terdiri dari susunan kotak hitam dan putih.
Jadi, perbedaan QR Code dan Barcode adalah:
- Barcode adalah gambar yang berbentuk persegi atau persegi panjang dan terdiri dari garis hitam paralel dan spasi putih.
- QR Code adalah adalah kotak hitam putih yang dapat dibaca mesin. Ini berisi banyak informasi tentang produk atau barang. Perangkat digital dapat mengekstrak informasi ini dari kode. Saat ini, bahkan smartphone dapat memindai kode QR.
Sumber: Kompas/Pediaa
Post a Comment