Penentuan harga Pertalite berada di tangan pemerintah, bukan di tangan Pertamina. Menurut Airlangga, pemerintah sedang mempertimbangankan dampak kenaikan harga Pertalite itu terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
"BBM tentu pemerintah saat sekarang dalam status kita sedang melakukan review terkait dengan kebutuhan akibat dari kenaikan harga BBM. Baik dari segi volume maupun dari segi kebijakan," kata Airlangga, Selasa (16/8/2022).
"Selanjutnya dari kajian tersebut, pemerintah memperhitungkan potensi kenaikan inflasi," imbuhnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Airlangga mengatakan, jika nantinya harga BBM naik, pemerintah akan menyiapkan bantalan perlindungan kepada masyarakat.
"Kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan kompensasi dalam berbagai program, tentu program-programnya yang sedang berjalan. Artinya dikaitkan dengan program yang berjalan dalam perlindungan sosial, seperti yang kita lakukan pada saat penanganan COVID-19," jelasnya dikutip MSN.
"Kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan kompensasi dalam berbagai program, tentu program-programnya yang sedang berjalan. Artinya dikaitkan dengan program yang berjalan dalam perlindungan sosial, seperti yang kita lakukan pada saat penanganan COVID-19," jelasnya dikutip MSN.
Saat ini harga Pertalite Rp 7.650 per liter. Sedangkan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex sudah naik. Di DKI Jakarta misalnya, harga Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp 16.200 per liter menjadi Rp 17.900, sedangkan Dexlite naik dari semula Rp 15.000 per liter menjadi Rp 17.800 per liter. Kemudian, Pertamina Dex naik dari Rp 16.500 per liter menjadi Rp 18.900 per liter.*
Post a Comment