Penggunaan air rebusan pertama mi instan memunculkan perdebatan, antara dibuang (lalu diganti) atau tidak alias dikonsumsi bersama mie.
Ada anggapan, air rebusan pertama mi instan dibuang saja, lalu diganti dengan air baru. Hal itu agar mi instan jadi lebih sehat.
Alasannya, air rebusan pertama mie instan mengandung zat kimia, seperti pengawet.
Tak sedikit juga yang berpendapat, membuang air rebusan pertama untuk mi instan kuah, justru membuang gizi yang ada di air tersebut. Saat mie direbus ada kandungan gizi dari mi instan yang luruh ke dalam air tersebut.
Mana yang benar? Yang jelas, dalam panduan penggunaan, dalam kemasan mi instan, tak ada anjuran untuk membuang air rebusan. Artinya, tidak berbahaya.
Pendapat Ahli Gizi
Menurut ahli gizi Inge Permadhi, membuang air rebusan pertama sama dengan membuang sebagian karbohidrat simpleks (sederhana) yang bisa meningkatkan kadar gula tubuh.
"Kalau tidak mau terlalu banyak karbohidrat simpleks ya dibuang. Dari segi rasa memang akan berkurang kelezatannya yah," kata Inge, Jumat (8/10/2021).
Dijelaskan, karbohidrat simpleks kerap dikenal dengan istilah karbohidrat putih. Jenis karbohidrat ini sangat mudah diserap tubuh dan bisa meningkatkan gula darah.
"Jenis ini juga bisa membuat obesitas akibat penumpukan lemak karena karbohidrat yang tidak terbakar," katanya.
Inge tidak mempermasalahkan soal air rebusan pertama pada mi instan, dibuang atau tidak. Semuanya bergantung pada pilihan masing-masing saat menyantap mi instan.
Lagi pula, kata Inge, tak ada aturan pasti terkait air rebusan ini. Di dalam kemasan pun kata dia tak ada anjuran untuk membuang air rebusan pertama pada mi instan.
Hanya saja, jika ingin lebih sehat air bisa dibuang untuk mengurangi karbohidrat simpleks.
"Selain air rebusan ya kurangi juga garam atau bumbunya, ini akan lebih sehat. Tambah sayuran dan putih telur," kata dia
"Memang dari segi rasa kurang nikmat yah saat air dibuang, tapi pilihannya mau sehat atau mau enak, begitu saja," jelasnya.
Ahli gizi lainnya, Tan Shot Yen, menyebut diganti atau tidak air rebusan pertama pada mi instan ini sebenarnya sama saja. Keduanya sama-sama tidak sehat.
"Tidak ada gizi dalam air rebusan. Diganti atau tidak (air rebusan) sama saja tetap mi instan," kata Tan.
Prinsipnya, kata Tan, adalah jangan terlalu banyak atau sering mengonsumsi mi instan. Jangan sampai produk mi instan ini dijadikan makanan sehari-hari, apalagi sebagai pengganti nasi atau pendamping nasi.
"Prinsipnya untuk konsumsi rekreasi, bukan untuk sehari-hari," katanya dikutip CNN Indonesia.
Mangandung Nutrisi
Buku Mi Instan Mitos, Fakta dan Potensi (2016) karya FG Winarno terbitan Gramedia Pustaka Utama menuliskan, bahwa air rebusan mi instan justru mengandung nutrisi.
Dikutip Kompas, terdapat garam (mineral) dan vitamin dalam air rebusan mi instan yang larut saat mi instan dipanaskan atau direbus. Selain itu, membuang air rebusan mi instan dapat menurunkan cita rasa mi instan itu sendiri.
Kalau Anda bagaimana? Dibuang atau diseruput saja bareng mi instannya?
Post a Comment