Pemerintah dan warga Kota Bandung memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) tiap tanggal 25 September. Tahun ini, 2021, merupakan HJKB ke-211. Artinya, usia Kota Bandung sudah 211 tahun.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memaknai HJKB tahun ini sebagai momentum terus membangun harmoni dan membangkitkan semangat menuntaskan pandemi Covid.
Logo resmi Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-211 terpilih melalui sayembara yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Sebuah grafis menyerupai api dan didampingi dua garis sejajar membentuk angka 211 yang merupakan usia Kota Bandung saat menginjak 25 September 2021.
Di bawah logo dilengkapi dengan tagline ‘Bandung Harmoni Tuntaskan Pandemi’.
“Bentuk keseluruhan logo seperti api menyala dan beberapa bagian yang terjalin mencerminkan kebersamaan, harmoni atau sinergi bagi kehidupan,” ucap Oded M. Danial, Wali Kota Bandung saat launching logo HJKB ke-211 secara virtual, 17 Agustus 2021.
Oded menuturkan, tagline Bandung Harmoni Tuntaskan Pandemi adalah pesan yang menegaskan kondisi Kota Bandung terkini. Yaitu menjelang hari jadi ke-211 menjadi momentum kebangkitan setelah terdampak terpaan pandemi Covid-19.
“Saya meyakini warga Kota Bandung memiliki karakteristik sangat guyub, penuh kebersamaan, inovasi dan kolaborasi sangat luar biasa. Oleh karena itu di hari jadi ini menguatkan keguyuban untuk membangun di Kota Bandung,” jelasnya.
Baca Juga: Sejarah Kota Bandung
Cintai Bandung
Oded meminta warga untuk terus meningkatkan dan menumbuhkan semangat perjuangan dan kecintaan terhadap Kota Bandung.
Terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini, penanganannya memerlukan spirit bersama seluruh elemen mulai dari pemerintah, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga.
Ia berharap, Kota Bandung bisa terus tumbuh dan menjadi kota yang nyaman, unggul, sejahtera dan agamis.
“Mari di usia 211 tahun ini, kita terus meningkatkan kesungguhan dalam membangun Kota Bandung. Sehingga Bandung menjadi sebuah kota yang enak dihuni,” ucap Oded saat memberikan sambutan dalam acara doa bersama di Aula Pendopo, Jumat (24/9/2021).
"Keluarganya sejahtera dan insyaallah warganya juga agamis yang dekat dengan tuhan yang maha kuasa," imbuh Oded.
Acara doa bersama ini digelar dalam rangka tasyakur binnimah Milad Ke-211 Kota Bandung. Ini juga bertepatan dengan refleksi 3 tahun kepemimpinan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
“Mudah-mudahan hari ini kita berdoa untuk menyempurnakan upaya-upaya bersama dalam membangun Kota Bandung,” ujarnya.
Oded pun mengajak warga Bandung untuk selalu meningkatkan keimanan terhadap Allah SWT agar Kota Bandung senantiasa mendapatkan keberkahan.
"Jika kita terus meningkatkan keimanan kepada Allah, maka Allah pasti akan membukakan pintu pintu keberkahan. Baik dari langit maupun perut bumi. Insyaallah keberkahan di Kota Bandung ini kita dapatkan,” ajaknya.
Bandung Smart City
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, beserta wakilnya, Yana Mulyana, mengungkapkan upaya pembangunan di Kota Bandung.
Oded menuturkan dari sektor pendukung digitalisasi, saat ini Pemkot Bandung sudah mengelola 271 aplikasi. Baik itu sebagai sistem pengelolaan internal pemerintahan ataupun dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam dua tahun terakhir, sambung Oded, jumlahnya terus bertambah. Inovasi pun terus berkembang. Ini sebagai bagian dari penanganan pandemi Covid-19 yaitu meminimalisir kontak langsung saat pelayanan.
“Alhamdulilah program digitalisasi sedang dioptimalisasi. Konsep smartcity ini terus kita integrasikan, karena memang harus turut juga didukung dengan smart people dan smart goverment,” ucap Oded.
Guna meningkatkan layanan, Oded menyatakan saat ini pihaknya tengah menyusun database integrasi aplikasi berdasarkan layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elaktronik (SPBE). Yaitu layanan administrasi publik maupun layanan internal pemerintahan.
Di kesempatan itu, Oded memaparkan tentang pengelolaan 201 aplikasi perangkat daerah dan 70 aplikasi perusahaan daerah. Termasuk salah satunya adalah aplikasi Manajemen Bandung Kinerja (Mang Bagja), yang digunakan untuk memantau kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Bandung.
Juga tentang aplikasi Selesai Dalam Genggaman (Salaman) yanh memudahkan pelayanan seluruh keperluan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Serta aplikasi Bandung Integrated Online Licensing Application (Biola) sebagai layanan Online Single Submissions (OSS) bagi masyarakat yang hendak mengurus perizinan.
“Baik pelayanan perizinan, perpajakan, pendidikan, kesehatan maupun lainnya melalui Diskominfo kami terus berupaya mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk mengakses layanan tersebut,” ujarnya.
Kendati kinerja Oded-Yana tidak terekspose secara bombastis, namun nyatanya adalah sebuah firma yang berkedudukan di Singapura, Eden Strategy Institute menempatkan Kota Bandung di peringkat 28 dalam jajaran pemerintahan kota pintar di dunia saat merilis Top 50 Smart City Government rankings pada 31 Maret 2021 lalu.
Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran 50 besar. Diapit oleh Kota Oslo Swedia (peringkat 27) dan Kota Hangzhou Cina (peringkat 29).
Eden Strategy Institute menilai Kota Bandung mampu mengungguli sejumlah kota besar dunia seperti Adelaide Australia (peringkat 31), Boston Amerika Serikat (peringkat 32), Dubai Uni Emirat Arab (peringkat 34), Frankfurt Jerman (peringkat 38), dan bahkan Los Angeles Amerika Serikat (peringkat 40).
“Saya sampai sempat bertanya ke Eden soal penilaian ini. Ternyata mereka punya 10 indikator dan Kota Bandung sangat menonjol di 5 indikator,” ungkap Yana. (Sumber: Humas Kota Bandung).*
Post a Comment