Kementerian Kesehatan melaporkan mutasi virus corona B.1.1.7. (Virus Corona B117 Inggris) ditemukan di Indonesia.
Varian yang pertama kali ditemukan di Inggris itu terdeteksi pada dua dari ratusan sampel virus corona SARS-CoV-2 yang diperiksa peneliti dalam negeri.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meminta masyarakat untuk berkolaborasi menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, temuan itu membuat pandemi semakin berisiko.
Melansir Washington Post, ilmuwan menyatakan B.1.1.7. lebih menular dan mematikan dari versi khas virus yang menyebabkan Covid-19, yakni virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.
Menurut Wikipedia, garis keturunan B.1.1.7 --disebut juga 20I/501Y.V1 atau Variant of Concern 202012/01 atau dikenal luas sebagai varian Inggris-- adalah sebuah varian dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit penyakit koronavirus 2019.
Diberitakan Kompas.com, 29 Januari 2021, sebuah penelitian menemukan sejumlah gejala yang lebih sering terjadi pada pasien Covid-19 varian baru di Inggris.
Gejala itu adalah batuk, sakit tenggorokan, dan rasa kelelahan.
Berbeda dengan gejala Covid-19 umumnya, pada varian baru virus corona Inggris, gejala kehilangan rasa atau penciuman disebut hanya sebagian kecil kemungkinannya.
Varian baru virus corona yang sangat menular di Inggris telah muncul sejak tahun lalu dan menyebar ke seluruh dunia.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan, orang yang terinfeksi varian baru Covid-19 merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:
- Batuk,
- Sakit tenggorokan,
- Kelelahan,
- Nyeri otot.
Post a Comment