Ramadhan 1442 Hijriah segera tiba. Kapan mulai puasa atau awal Ramadhan 2021?
PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2021 jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021. Hal itu merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pemerintah belum memutuskan kapan penetapan Ramadhan 1442 H. Kemungkinan pemerintah bersama ormas-ormas Islam menggelar isbat penetapan Ramadhan pada 12 April 2021.
Tahun lalu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Jamaluddin memprediksi, awal Ramadhan akan serentak. Menurut pakar astronomi ini, umat Islam di Indonesia akan mengawali puasa Ramadhan secara berbarengan hingga 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Maret 2021, sebagai penentu awal bulan Syakban 1442 H.
BMKG melaksanakan rukyat hilal awal Sya'ban 1442 H pada Minggu, 14 Maret 2021 ketika matahari terbenam paling awal di Waris (Papua) pukul 17.50 WIT atau pukul 18.50 WIB di Sabang (Aceh).
Mekanisme rukyat hilal penentu awal Hijriyah oleh BMKG memanfaatkan teleskop terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa konjungsi atau ijtimak awal bulan Sya'ban 1442 H terjadi Sabtu, 13 Maret 2021 pukul 17:21:05 WIB.
Menurut dia, karena sebagian wilayah Indonesia konjungsi/ijtimak terjadi setelah matahari terbenam, maka BMKG melaksanakan rukyat hilal pada Ahad, 14 Maret 2021.
Secara astronomis, pelaksanaan pengamatan atau observasi (rukyat) Hilal penentu awal bulan Sya'ban 1442 H adalah pada 14 Maret 2021 setelah Matahari terbenam (bagi pengamat di wilayah Indonesia Bagian Timur).
Sedangkan bagi pengamat di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Bagian Barat, pelaksanaan rukyatnya adalah pada tanggal 13 Maret 2021, setelah Matahari terbenam.
Tinggi Hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.
Tinggi Hilal positif berarti Hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam, dan tinggi Hilal negatif berarti Hilal berada di bawah horizon pada saat Matahari terbenam.
Meskipun demikian, hilal bisa saja tidak teramati jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, yaitu jika ufuk barat berawan atau hujan, sehingga menghalangi arah pandang teleskop ke posisi hilal berada.
Masyarakat luas dapat turut melihat hilal penentu awal Sya'ban 1442 H pada Minggu sore, 14 Maret 2021 secara live streaming dengan mengakses laman BMKG https://www.bmkg.go.id/hilal.
Sumber: BMKG, Antara, Republika
PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2021 jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021. Hal itu merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pemerintah belum memutuskan kapan penetapan Ramadhan 1442 H. Kemungkinan pemerintah bersama ormas-ormas Islam menggelar isbat penetapan Ramadhan pada 12 April 2021.
Tahun lalu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Jamaluddin memprediksi, awal Ramadhan akan serentak. Menurut pakar astronomi ini, umat Islam di Indonesia akan mengawali puasa Ramadhan secara berbarengan hingga 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Maret 2021, sebagai penentu awal bulan Syakban 1442 H.
BMKG melaksanakan rukyat hilal awal Sya'ban 1442 H pada Minggu, 14 Maret 2021 ketika matahari terbenam paling awal di Waris (Papua) pukul 17.50 WIT atau pukul 18.50 WIB di Sabang (Aceh).
Mekanisme rukyat hilal penentu awal Hijriyah oleh BMKG memanfaatkan teleskop terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa konjungsi atau ijtimak awal bulan Sya'ban 1442 H terjadi Sabtu, 13 Maret 2021 pukul 17:21:05 WIB.
Menurut dia, karena sebagian wilayah Indonesia konjungsi/ijtimak terjadi setelah matahari terbenam, maka BMKG melaksanakan rukyat hilal pada Ahad, 14 Maret 2021.
Secara astronomis, pelaksanaan pengamatan atau observasi (rukyat) Hilal penentu awal bulan Sya'ban 1442 H adalah pada 14 Maret 2021 setelah Matahari terbenam (bagi pengamat di wilayah Indonesia Bagian Timur).
Sedangkan bagi pengamat di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Bagian Barat, pelaksanaan rukyatnya adalah pada tanggal 13 Maret 2021, setelah Matahari terbenam.
Tinggi Hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.
Tinggi Hilal positif berarti Hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam, dan tinggi Hilal negatif berarti Hilal berada di bawah horizon pada saat Matahari terbenam.
Meskipun demikian, hilal bisa saja tidak teramati jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, yaitu jika ufuk barat berawan atau hujan, sehingga menghalangi arah pandang teleskop ke posisi hilal berada.
Masyarakat luas dapat turut melihat hilal penentu awal Sya'ban 1442 H pada Minggu sore, 14 Maret 2021 secara live streaming dengan mengakses laman BMKG https://www.bmkg.go.id/hilal.
Sumber: BMKG, Antara, Republika
Post a Comment