Radio identik dengan musik. Radio dikenal sebagai gudangnya lagu. Mayoritas pendengar mendengarkan radio untuk menikmati musik atau lagu. Mendapatkan informasi terkini menjadi alasan kedua mendengarkan radio.
Radio merupakan salah satu media massa yang masih bertahan di zaman internet ini dan masih diminati oleh masyarakat.
Dalam literatur komunikasi, ada empat kategori motif mengkonsumsi media secara umum:
Dapat dikatakan bahwa khalayak menginginkan motif pengalihan (diversion) karena ada tiga item pernyataan yang termasuk ke motif tersebut yakni (item 3, 5 dan 6). Jika dijumlahkan memiliki rata-rata hampir 70%.
Selain itu, motif surveillance menjadi data pendukung dari motif generasi z mendengarkan radio. Pada item 1 dan 7, hasil presentasenya walaupun tidak mendapatkan nilai yang tinggi dari motif pengalihan tetapi menjadi temuan menarik.
Memperluas wawasan sebagai tambahan pengetahuan dalam peristiwa atau kondisi terkini.
Temuan lain yang dapat menggambarkan motif khalayak adalah alasan mendengarkan radio pada tabel 2.
Alasan yang sangat dominan dipilih yakni lagunya enak sebesar 50%, alasan kedua informasinya bermanfaat 12,14%. Presentase yang kecil pada pilihan suara penyiarnya enak sebesar 1.42%.
Berhubungan dengan alasan menggunakan media radio sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan khalayak, alasan paling utama adalah mencari informasi dan hiburan.
Oleh karena itu, khalayak radio mau yang ringan-ringan saja. Khalayak radio yakni generasi z pada temuannya tidak ada yang loyal.
Artinya mereka akan mengganti saluran jika tidak sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini berkenaan dengan hasil temuan di lapangan bahwa generasi z memindahkan gelombang ke radio lain dikarenakan iklannya banyak dengan presentase dominan sebesar 28.57%, kemudian acaranya membosankan sebesar 20%, lagunya tidak sesuai sebesar 32%.
Materi siaran yang disukai adalah musik sebesar 87.14%. Informasi lainnya berkaitan dengan keagamaan, kesehatan, olahraga, pendidikan, gosip tidak banyak mendapatkan perhatian dari generasi z.
Demikian Materi Siaran Favorit Pendengar Radio di Bandung dan Cimahi.*
Radio merupakan salah satu media massa yang masih bertahan di zaman internet ini dan masih diminati oleh masyarakat.
Radio mendapat julukan “kekuasaan kelima” setelah surat kabar (media berita). Hal ini dikarenakan keunggulan radio yang bersifat langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, serta memiliki daya tarik dalam hal suara.
Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinatif, sebab sebagai media yang buta, radio menstimuli begitu banyak suara, dan berusaha memvisualisasi suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.
Berikut ini hasil survei pendengar radio di wilayah Bandung dan Cimahi, Jawa Barat. Jumlah responden sebanyak 230 orang, terdiri dari Bandung (160 responden) dan Cimahi (70 responden).
Hasil Survei Pendengar Radio
Berikut ini hasil survei pendengar radio di wilayah Bandung dan Cimahi, Jawa Barat. Jumlah responden sebanyak 230 orang, terdiri dari Bandung (160 responden) dan Cimahi (70 responden).
Hasil survei menunjukkan, responden yang mendengarkan radio berjumlah 140 orang dan tidak mendengarkan radio 90 orang.
Jenis kelamin responden terbagi ke dalam laki-laki 51,73% dan perempuan 48,26%. Usia responden yang disurvei adalah Generasi Z dengan rentang usia 16-21 tahun (52,60%) dan usia 10-15 tahun (47,39%).
Pemilihan Media
Untuk mendengarkan radio generasi z menggunakan media yang nyaman. Pada tabel 1 temuan yang didapat adalah aplikasi sediaan dari handphone (FM Radio) yang hasilnya sangat dominan 57.14% kemudian media konvensional ternyata masih digunakan generasi z 28.57%.
Perubahan teknologi berpengaruh pada bagaimana orang mendengarkan radio. Meskipun mendengarkan radio menggunakan media konvensional (dapat dikatakan demikian) namun ada kecenderungan mulai menggunakan media baru (internet).
Tabel 1
Pemilihan Alat untuk Mendengarkan Radio
Motif Mendengarkan Radio
Dalam literatur komunikasi, ada empat kategori motif mengkonsumsi media secara umum:
- Informasi
- Identitats pribadi
- Integrasi dan interaksi sosial
- Hiburan.
Pada penelitian ini, hasilnya menggambarkan motif dari pemenuhan kebutuhan hiburan, yakni mendengarkan lagu-lagu yang diputar mendapatkan perhatian sebesar 46,42%.
Tabel 2
Motivasi Mendengarkan Radio
Selain itu, motif surveillance menjadi data pendukung dari motif generasi z mendengarkan radio. Pada item 1 dan 7, hasil presentasenya walaupun tidak mendapatkan nilai yang tinggi dari motif pengalihan tetapi menjadi temuan menarik.
Memperluas wawasan sebagai tambahan pengetahuan dalam peristiwa atau kondisi terkini.
Temuan lain yang dapat menggambarkan motif khalayak adalah alasan mendengarkan radio pada tabel 2.
Alasan yang sangat dominan dipilih yakni lagunya enak sebesar 50%, alasan kedua informasinya bermanfaat 12,14%. Presentase yang kecil pada pilihan suara penyiarnya enak sebesar 1.42%.
Alasan Mendengarkan Radio
Berhubungan dengan alasan menggunakan media radio sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan khalayak, alasan paling utama adalah mencari informasi dan hiburan.
Oleh karena itu, khalayak radio mau yang ringan-ringan saja. Khalayak radio yakni generasi z pada temuannya tidak ada yang loyal.
Artinya mereka akan mengganti saluran jika tidak sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini berkenaan dengan hasil temuan di lapangan bahwa generasi z memindahkan gelombang ke radio lain dikarenakan iklannya banyak dengan presentase dominan sebesar 28.57%, kemudian acaranya membosankan sebesar 20%, lagunya tidak sesuai sebesar 32%.
Tabel 3
Alasan Mendengarkan Radio
Tabel 5
Materi Siaran
Materi siaran yang disukai adalah musik sebesar 87.14%. Informasi lainnya berkaitan dengan keagamaan, kesehatan, olahraga, pendidikan, gosip tidak banyak mendapatkan perhatian dari generasi z.
Tabel 4 Materi Siaran yang Disukai
Sumber: Jurnal Ilmu Komunikasi [JIKA] Vol.6 No. 2, September 2019
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika
Post a Comment